MESIR tengah berbenah diri. Negeri Piramida ini berusaha menemukan lebih banyak harta yang terkubur di lahan mereka dalam upaya untuk memikat wisatawan kembali ke negara itu.
Industri pariwisata negara itu memang terus mengalami penurunan tajam dalam jumlah pengunjung sejak revolusi pada Januari 2011 dalam usaha penggulingan 30 tahun berkuasanya Presiden Hosni Mubarak. Pendapatan pariwisata turun lebih dari 33 persen menjadi 9,8 juta pada 2011 jika dibandingkan dengan 14,7 juta pada 2010.
Menurut Washington Post, para pejabat tertarik untuk mendorong wisatawan kembali ke wilayah penuh gejolak tersebut dengan menghadirkan lebih banyak artefak kuno dari ribuan tahun lalu.
Contohnya saja, makam Ratu Meresankh III, cucu dari Khufu, direncanakan dibuka untuk turis untuk pertama kalinya dalam seperempat dekade pada tahun ini. Pemerintah juga bakal membuka kembali Kuil Serapeum bawah tanah di Sakkara, di sebelah selatan Kairo. "Kami ingin memberi orang alasan untuk kembali dengan memberikan mereka sesuatu yang baru," kata Ali Asfar, direktur jenderal arkeologi di dataran tinggi Giza.
Sementara itu, Grand Egyptian Museum tengah dalam pembangunan di Kairo. Museum ini akan menghadirkan seni dan budaya Mesir. Menurut rencana, museum ini akan dibuka pada 2014.
Sembilan belas bulan setelah revolusi, Presiden Muhammad Morsi telah mengambil alih dewan militer yang memerintah Mesir selama periode transisi. Kini, Mesir tengah berupaya bangkit dari keterpurukan dengan membehnahi semua sektor di negerinya, terutama pariwisata yang selama ini memang menjadi unggulan pendapatan 'Negeri Firaun' itu.(metro)
0 komentar:
Posting Komentar