IBARAT pepatah, ada gula ada semut. Begitu juga penjualan sepeda motor di Indonesia. Di wilayah yang populasinya tinggi dan perputaran uangnya tinggi, disitu pula volume penjualan yang terbanyak. Ya. Jawa merupakan pasar paling legit sepeda motor.
Kita semua tahu, pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan, pusat ekonomi, dan wilayah dengan populasi terbesar di Indonesia. Tak kurang dari 137 juta penduduk mendiami Jawa, atau setara dengan sekitar 57% dari total penduduk Indonesia.
Dari aspek ekonomi, di Jawa pulalah perputaran uang terbesar. Khususnya di wilayah DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan Republik Indonesia. Tak kurang dari 80% perputaran uang ada di Jawa.
Tak heran jika pada Januari-Juni 2012, Jawa menyerap sedikitnya 55,94% dari total penjualan motor di Indonesia. Artinya, sekitar dua juta unit motor menggerojok pasar Jawa, mengingat pada periode itu total penjualan motor sekitar 3,74 juta unit.
Penyerapan Jawa pada semester pertama 2012 meningkat jika dibandingkan periode sama 2011 yang masih sekitar 51,68%. Dalam periode sama untuk rentang tiga tahun terakhir, Jawa bahkan sempat berkontribusi hingga 57,13% pada 2010.
Jawa bisa menjadi wilayah pemasaran paling tinggi salah satunya ditopang oleh kedekatan dengan sumber produksi. Seluruh produsen anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi) mendirikan pabrik di Jawa, khususnya di Jakarta dan Jawa Barat.
Selain itu, kanal distribusi di Jawa juga cukup banyak. Maklum, karena itu tadi, pusat distribusi dan potensi pasar yang cukup kuat. Daya beli masyarakat di Jawa nyaris merata dari Banten hingga Jawa Timur.
Belum lagi, kantor-kantor perusahaan multifinance banyak bertebaran di Jawa ketimbang misalnya di Kalimantan atau Sulawesi. Kita semua tahu, lebih dari 80% pembelian sepeda motor di Indonesia melalui multifinance alias membeli dengan pola kredit.
Ada catatan penting pada semester pertama 2012. Sekalipun prosentase penyerapannya meningkat, ternyata volume penjualan di Jawa melemah. Turun tipis, yakni 0,66% menjadi 2,09 juta unit. Padahal, pada semester pertama 2011, volume penjualan di Jawa meningkat, yakni dari 2,06 juta unit menjadi 2,1 juta unit.
Barangkali penurunan itu karena ada penerapan uang muka (down payment/DP) minimal 25% pada pertengahan Juni 2012. Walau, dari rentang waktu, mestinya ada lima bulan yang bisa menopang volume lebih besar.
Secara nasional, volume penjualan sepeda motor pada semester pertama 2012 melemah sekitar 8,23%. Penurunan paling dalam terjadi di Sumatera, yakni sekitar 24,38%. Penurunan terjadi nyaris di seluruh wilayah, kecuali di Bali dan Nusa Tenggara yang relatif stabil. (edo rusyanto)
0 komentar:
Posting Komentar