BUKAN hanya bisa mempengaruhi penurunan aktivitas di keesokan harinya, tidur malam yang kurang dan tidak teratur ternyata bisa mengundang datangnya kondisi kerusakan mental.
Dalam sebuah studi disebutkan orang dengan kondisi sleep apnea, seperti gangguan pernapasan saat tidur, dua kali lebih mungkin mengembangkan masalah mental atau demensia dibanding dengan mereka yang bebas masalah itu.
Lainnya, kurangnya waktu tidur di malam hari bisa menyebabkan penyusutan kemampuan berpikir yang dikenal dengan penurunan kognitif pada orang tua. Penelitian yang dilakukan terhadap 15.000 perempuan di Nurses Health Study di AS menyebutkan seorang yang tidur kurang dari lima jam sehari fungsi mentalnya lebih rendah.
Penelitian lainnya, ilmuwan dari Universitas California, San Francisco mengukur kualitas tidur lebih dari 1.300 perempuan di atas usia 75 tahun dengan menggunakan unit sensor dan rekaman perubahan fisik saat tidur. Hasilnya peserta dengan gangguan pernapasan saat tidur, seperti sleep apnea kemungkinan mengalami penurunan kognitif ringan atau demensia selama lima tahun dibandingkan mereka tanpa gangguan.
Meski demikian, jika Anda menderita insomnia, jangan khawatir Anda ditakdirkan untuk mengembangkan demensia. Meskipun penelitian melaporkan adanya hubungan antara gangguan tidur dan penurunan mental, mereka tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.
Namun, peneliti menyarankan, dibutuhkan kesadaran yang lebih akan manfaat tidur yang cukup. Karena cukupnya waktu tidur akan mempengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan.(metro)
0 komentar:
Posting Komentar