SEBUAH studi baru menyatakan bahwa orang yang terkena makanan organik lebih cenderung menunjukkan sikap menghakimi (judgement).
Hipotesis itu didapatkan dari penelitian oleh sebuah tim yang dipimpin pakar psikologi Kendall Eskine dari Loyola Uiversity, New Orleans, Amerika Serikat. Dalam penelitian, mereka membagi 60 orang menjadi tiga kelompok untuk diteliti 'moral judgement'-nya.
Kelompok pertama diperlihatkan gambar-gambar makanan organik. Kelompok kedua ditunjukkan gambar-gambar makanan menyenangkan seperti brownies dan cookies. Sedangkan kelompok ketiga (dikontrol) ditunjukkan gambar non-organik dan makanan tidak menyenangkan seperti beras, mustard, serta oatmeal.
Para peneliti kemudian menentukan 'moral judgement' dengan bertanya kepada peserta berapa banyak waktu yang mereka sediakan untuk menolong orang lain dan bagaimana kerasnya mereka menghakimi sebuah situasi.
"Kami menemukan bahwa orang-orang (dengan makanan) organik lebih keras menghakimi, dibandingkan dengan kelompok kontrol (ketiga) dan kelompok makanan menyenangkan," kata Eskine.
Rata-rata, kelompok kelompok makanan menyenangkan memberikan sekitar 24 menit untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Kelompok kontrol memberikan sedikitnya 19 menit dan kelompok organik hanya memberi waktu 13 menit.
"Ada sesuatu hal dari makanan organik yang membuat mereka merasa lebih baik," kata Eskine. "Dan itu membuat mereka sedikit tinggi hati, saya kira," katanya.
Eskine mengatakan dia terkejut dengan hasil studi tersebut. "Anda akan berpikir makanan organik akan membuat Anda merasa tinggi," katanya.
Tetapi, penulis penelitian itu mengatakan penjelasannya kemungkinan terletak pada apa yang disebutnya 'lisensi moral'.
"Orang mungkin merasa seperti telah melakukan perbuatan baik dengan memilih organik," kata Eskine.
Studi ini dipublikasikan pekan lalu di Journal of Psychological Science & Personality Science.(metro)
0 komentar:
Posting Komentar