Los Angeles: Setelah selama hampir setahun mengelilingi
bulan, pesawat luar angkasa milik NASA Ebb dan Flow akan jatuh ke
permukaan satelit bumi itu.
Jatuhnya pesawat kembar itu dijadwalkan terjadi pada pekan depan di dekat kutub utara bulan. Pesawat luar angkasa berukuran sebesar mesin cuci itu akan jatuh ke bulan tanpa menimbulkan kerusakan besar.
"Kita tidak akan melihat sebuah ledakan besar," ujar Kepala Misi Ebb dan Flow Maria Zuber.
Jatuhnya kedua pesawat luar angkasa itu akan mengakhiri misi yang telah menghasilkan peta gravitasi beresolusi tinggi dari bulan.
Pada Jumat (14/12), ilmuwan akan mematikan instrumen ilmiah di kedua pesawat luar angkasa itu sebagai persiapan sebelum jatuhnya keduanya.
Beberapa jam sebelum menabrakan diri ke bulan pada Senin (17/12), kedua pesawat luar angkasa itu akan menyalakan mesin mereka hingga kehabisan bahan bakar dan akan menjatuhkan diri ke sebuah gunung di kutub utara bulan yang jauh dari lokasi mendaratnya Apollo.
Ebb akan lebih dulu menghantam bulan disusul Flow, 20 detik kemudian.(Metro)
Jatuhnya pesawat kembar itu dijadwalkan terjadi pada pekan depan di dekat kutub utara bulan. Pesawat luar angkasa berukuran sebesar mesin cuci itu akan jatuh ke bulan tanpa menimbulkan kerusakan besar.
"Kita tidak akan melihat sebuah ledakan besar," ujar Kepala Misi Ebb dan Flow Maria Zuber.
Jatuhnya kedua pesawat luar angkasa itu akan mengakhiri misi yang telah menghasilkan peta gravitasi beresolusi tinggi dari bulan.
Pada Jumat (14/12), ilmuwan akan mematikan instrumen ilmiah di kedua pesawat luar angkasa itu sebagai persiapan sebelum jatuhnya keduanya.
Beberapa jam sebelum menabrakan diri ke bulan pada Senin (17/12), kedua pesawat luar angkasa itu akan menyalakan mesin mereka hingga kehabisan bahan bakar dan akan menjatuhkan diri ke sebuah gunung di kutub utara bulan yang jauh dari lokasi mendaratnya Apollo.
Ebb akan lebih dulu menghantam bulan disusul Flow, 20 detik kemudian.(Metro)
0 komentar:
Posting Komentar