Senin, 12 November 2012

Kanker Testis Bisa Dideteksi dengan Test Pack

Alat penguji kehamilan atau test pack bisa berfungsi sebagai pendeteksi kanker testis. Fungsi itu didapat setelah seorang pria pembuat komik yang enggan menyebutkan identitasnya iseng-iseng mencoba alat tersebut. Hasilnya mengejutkan yaitu positif.

Hal itu bermula saat ia menuangkan air seninya ke alat tes kehamilan milik mantan kekasihnya. Alat tersebut menunjukkan hasil positif. Ia kemudian bercanda dan mengunggah hasil tersebut di Reddit. Namun seorang pembaca yang paham mengenai kanker menyarankan si pembuat komik segera menemui dokter.

"Anda mungkin mengalami kanker testis! Cepat temui onkolog (spesialis kanker), katakan Anda baru saja mencoba alat tes kehamilan dan hasilnya positif," tulis salah satu pembaca komik di Reddit.

Menurut ilmu kedokteran, alat tes kehamilan akan mengukur keberadaan sebuah hormon bernama beta human chorionic gonadotropin (beta hCG). Pada perempuan yang hamil, hormon tersebut akan terlihat jelas pada urin dan darah sebagai hasil dari pertumbuhan plasenta. Namun, kondisi lain bisa pula memproduksi hormon beta hCG, seperti bentukan kanker testis itu.

Setelah lelaki tadi memeriksakan diri ke dokter, memang ditemukan sebuah tumor testis kecil pada dirinya. Beruntung, tumor tersebut masih sangat kecil, meskipun ada kemungkinan ia harus kehilangan salah satu testisnya.

American Cancer Society menyatakan kanker testis memiliki tingkat keberhasilan hidup yang tinggi. Rata-rata tingkat keberhasilan hidupnya mencapai 95 persen. Walau kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau organ lain, pengidapnya masih memiliki 72 persen kemungkinan hidup untuk setidaknya 5 tahun lagi.

Meski alat uji kehamilan bisa menjadi salah satu penunjuk, kebanyakan lelaki menemukan dirinya mengalami kanker testis dengan menemukan adanya benjolan tak sakit pada testisnya. Dokter menyarankan para lelaki untuk melakukan uji sendiri di kamar mandi untuk memeriksa bila ada benjolan pada area tersebut. Untuk memastikannya, selalu konsultasikan kepada dokter.


0 komentar:

Posting Komentar